Snorkeling, scuba diving, dan free diving. Anda pernah mendengar kegiatan ini, kan? Ketiganya memiliki persamaan yaitu termasuk jenis olahraga menyelam di laut. Tapi diantaranya terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Indonesia dengan pantai dan pulau yang tersebar membuat kegiatan ini menjadi tidak asing lagi. Tetapi ternyata masih banyak yang belum bisa membedakan, terutama scuba diving dan free diving karena sebagian masyarakat hanya tahu kata “menyelam” saja. Nah, kali ini kami akan bahas apa saja perbedaannya. Simak di bawah berikut:
Snorkeling
Kegiatan snorkeling banyak dijumpai di pantai Kepulauan Seribu. Snorkeling biasanya dilakukan pada perairan yang tidak terlalu dalam, sehingga terumbu karang dan ikan yang berseliweran tetap terlihat walau hanya di permukaan saja.
Peralatan yang digunakan untuk snorkel terdiri dari masker agar mata terlindung dari air, snorkel sebagai alat untuk bernafas, pelampung bagi yang belum terbiasa menyelam, dan sepatu katak atau fins. Dalam menggunakan sepatu ini, sebaiknya selalu memperhatikan jarak antara fins dengan dasar perairan. Tujuannya agar tidak menghantam dan merusak terumbu karang yang ada di bawah.
Untuk bisa melakukan snorkeling, Anda cukup datang ke pantai yang menyediakan fasilitas snorkeling. Biasanya di pinggir pantai terdapat beberapa penyewaan alat snorkel dan kapal untuk menuju spot-spot snorkeling yang direkomendasikan. Tidak perlu sertifikasi menyelam untuk melakukan snorkeling, asalkan Anda bisa berenang untuk keselamatan jika terjadi sesuatu.
Scuba diving
Scuba atau Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (Peralatan Pernapasan Bawah Air Mandiri) adalah kegiatan menyelam yang menggunakan alat lengkap untuk bernafas. Seperti snorkeling, Anda memerlukan snorkel, masker, dan fins. Tetapi juga dilengkapi dengan exposure suit, regulator, tank, Buoyancy Control Device, pemberat, dan lainnya.
Dari segi jarak, scuba diving biasa dilakukan di kedalaman 18 hingga maksimal 50 meter. Lebih jauh dari itu, penyelam bisa mengalami dekompresi dan penyakit telinga karena tekanan air laut yang semakin tinggi. berbeda dengan snorkeling, scuba diving memerlukan sertifikasi menyelam yang didapatkan setelah menjalani training oleh sekolah menyelam.
Free diving
Jika scuba diving menyelam dengan menggunakan alat bantu pernapasan, maka free diving hanya menggunakan masker low volume tanpa snorkel. Penyelam akan menyelam di kedalaman tertentu dengan waktu lama dan biasanya menggunakan pemberat di kakinya. Pada waktu yang sudah ditentukan, penyelam akan berenang menuju permukaan dengan tenang dan perlahan.
Dibutuhkan skill menahan napas yang lama untuk bisa melakukan free diving. Untuk mengambil sertifikasi free diving, Anda akan belajar teori equalization, tekanan air, menghemat udara, dan lainnya. Walau sulit dan berisiko tinggi, free diver tetap digemari oleh para pegiat olahraga adrenalin.
Anda dapat melakukan ketiga olahraga menyelam tersebut di hampir semua pantai di Indonesia, apa itu Mandalika, Bunaken, Wakatobi, sampai Raja Ampat, semua menawarkan keindahan yang memukau. Asalkan tetap menjaga kelestarian terumbu karang dengan tidak merusaknya.